Friday, April 25, 2014

Bebitang Bandung

Menyambung postingan gw dahulu kala tentang baby food catering, akhirnya hampir setiap ke Bandung gw pesen Bebitang buat makanannya Naya.
Soalnya sempet cari ke sana ke sini, tapi tetep yang paling sreg ya Bebitang ini.

Bebitang akan mengantar makanan 1x sehari setiap jam 10an. Menunya ganti-ganti setiap harinya, dan selalu terdiri dari 2 menu makanan berat dan 1 cemilan. Cemilannya biasa puding buah, jus buah, atau cookies. Kalau makanan beratnya selalu variasi dan pasti di situ ada karbo, protein, dan sayurnya. Daaaaan enak lhoo.. Kalau Naya nggak habis makannya emaknya selalu dengan senang hati ngabisin. Hahahahaha.. -_-"

Bebitang Bandung menerma baby catering dengan lama minimal 3 hari. Biasanya setelah kita hubungin, meraka akan kasih menu (nggak bisa pilh menu) makanan mereka sesuai hari yang kita pilih. Kalau sudah deal, kita akan dikasih no rek, dan kalau sudah transfer barulah orderan kita dinyatakan valid dan akan diantar sesuai hari yang kita request.

So far, nggak ngecewain sama sekali kok Bebitang Bandung ini. Akhirnya ya itu, hampir setiap gw ke Bandung, pasti selalu pesen Bebitang. Hihi..
Kalau kurang jelas, bisa ceki-ceki ke webnya mereka di sini . :)

Naik Kereta Api Tu Tut Tuuut

Belakangan ini Naya lagi suka liat yang namanya tutut alias kereta api. Kayaknya gara-gara sering nonton videonya Tutitu di youtube deh. Hehehe..
Nah, kemarin ini aku dapet kesempatan buat ngajak Naya naik tutut beneran, biasanya nai tutut-tutan yang ada di mol. Hahaha... Hal ini terjadi dikarenakan papap yang ada trainning di Bandung dan mesti berangkat duluan. Soalnya hari selasanya gw mau nemenin mamah yang mau berobat ke RS Harapan Kita. Jadiiii, berangkatlah gw dan Naya berduaan ke Bandung naik kereta api (papap nggak ngijinin naik travel, suka ngebut soalnya).

Gw deg-degan juga sebenernya. Soalnya seinget gw, gw terakhir naik kereta api itu adalah waktu SD kelas 5 kayaknya deh. Sekarang umur gw 28, yaaaa buat kurun waktu 17 tahun yang gw bisa inget cuma pas makan di dalem kereta. Hahahaha -__-
Tapi yaaaa pede aja deh. Masak emak-emak nggak berani naik  kereta berduaan balitanya.
Dan lalu berangkatlah gw kemarin naik Argo Parahyangan.

Papap beli tiketnya secara online di sini . Karena kita mikir bakal riweuh kalau cuma beli 1 kursi jadi kita beli 2 tiket buat 2 kursi. Maklum yaaaa Naya udah mulai gede, tapi masih nenen. Hehehe.. Kan risih yaa kalau penumpang di kursi sebelah ternyata laki-laki. Dan betul aja. Untuuuung beli 2 tiket, jadi Naya bisa selonjoran dan duduk sendiri nggak dipangku, lebih nyaman keliatannya soalnya sepanjang jalan dia anteng nggak rewel sama sekali. Malah sempet tidur sambil selonjoran. Hihi..



Harga tiket Argo Parahyangan untuk kelas eksekutif Rp 110.000. Cabin keretanya nyaman kok. Dapat bantal kecil di setiap kursi dan ada tempat untuk kaki kita biar nggak pegel. Karena kursi gw paling depan (no 1A dan 1B), jadi nggak ada sandaran kakinya. Cumaa nggak ada meja di kursi buat maa\kan. Jadi kalau mau makan di kereta ya mau nggak mau mesti ditaruh di paha atau dipegang aja piringnya.


Cara beli tiket kereta secara online via link tadi gampang kok. Tinggal pilih kota asal dan tujuan, sama jam keberangkatan yang  kita mau. Lalu setelah kita pilih, kita akan dapet email dan sms yang berisi detail perjalanan kita, kode booking, dan no rekening untuk kita transfer. Setelah kita bayar dan mengkonfirmasi pembayaran, kita akan dapet email lagi yang kurang lebih sama, hanya disitu ada kode pembayaran.
Nah, email yang kedua inilah yang kita print untuk kita tukar dengan tiket asli di stasiun online.
Maksud dari stasiun online ini adalah, stasiun yang menyediakan loket untuk pembelian tiket online.
Kalau di stasiun Gambir, penukaran tiket online ini ada di loket 9 dan 10. Oya, jangan lupa bawa kartu identitas asli (buka foto copy) yang sama kayak yang kita pakai waktu kita beli tiket online. Kalau-kalau dimintain. Kalau gw kemarin nggak ditanya sama sekali, mungkin karena orangnya iba dan empati liat gw riweuh beberoyotan berduaan balita. Hahaha..
Jangan lupa buat tanya kereta kita ada di jalur berapa ya, supaya nanti nggak salah. Soalnya kan ribet banget tuh kalau nggak tau ada di jalur berapa kereta kita. Di Gambir, dipisah-pisah tangga naiknya. Jalur 1dan 2 satu tangga naik, nah jalur 3 dan 4 ada di seberang sana, dan kita nggak boleh nyebrangin jalur kereta, adi mesti turun lagi buat cari tempat naik yang betul. Soooo, lebih baik tanya dulu jalur kereta kita berapa.

Setelah dapet tiket asli, kita bisa masuk ke tempat tunggu. Nanti tiket kita bakal diperiksa sama security yang jaga di depan masuk ruang tunggu. Di sini gw tanya lagi jalur kereta gw, no gerbong, no kursi, dan dimana gw bisa masuk sesuai jalur kereta gw. Terus sama bapak security nya no gerbong dan no kursi gw dia stabilo. Hihi.. Ini bener-bener berguna banget lho. Gw sama sekali nggak bingung, paling sebelum nai kereta gw tanya lagi ke bapak security di situ gerbong kereta gw yang mana. Terus begitu di dalem kereta, ada baoak-bapak yang kebingungan nyari no gerbong dan no kursinya gara-gara belum pernah naik kereta dan nggak tanya-tanya. -_-

Balik lagi ke setelah lewat pintu masuk yang dijaga security tadi. Di Gambir, kita langsung naik tangga atau eskalator ke lantai 2. Di situ banyak resto-resto tempat jual makanan, jadi kalau nggak mau pesen makan di kereta, bisa beli dulu aja di situ.
Begitu sampai di lantai 2, karena jam keberamgkatan kereta gw masih lama, gw cari dulu tangga naik ke jalur kereta gw. Setelah itu baru gw bisa duduk tenang.
Selama kurang lebih satu jam setengah gw nunggu kereta, alhamdulillah Naya nggak rewel dan nggak minta nen. Dia sibuk ke sana ke sini, ngemil jelly, dan main ipad. Hehehe..

Jam 10, gw naik ke atas. Di atas itu adalah ruang terbuka. Kita bisa lihat kereta lalu lalang di situ. Dan setiap kereta lewat, Naya seneng bangeeet sambil teriak-teriak, "Tutuuut! Tutuuuuut!" Hahahaha..
Laluuuuu jam 10.50 tepat nggak pake delay, kereta Argo Parahyangan gw dateeeng. Asiiiikk..
Kurang lebih 15 menit kemudian kereta mulai bergerak berangkat.

Sebelum jalan, ada petugas yang rupanya dia adalah Customer Service on Board, meriksa tiket kita. Kalau-kalau kita salah kereta, atau salah gerbong, atau salah kursi.
Dan lalu setelah kereta jalan. sekitar 1 jam kemudian, ada bapak kondektur dateng buat periksa tiket kita lagi.

Perjalanan Jakarta - Bandung dengan Argo Parahyangan alhamdulillah lancar car car car. Nggak ada hambatan apapun, termasuk Naya sepanjang perjalanan kalemnya bukan main. Hihihi anak pinteeeer.
Sesampainya di stasiun Bandung, kita akan langsung diserbu sama orang-orang yang nawarin taxi. Pastinya bukan taxi resmi alias taxi gelap. Itu lhooo mobil-mobil pribadi yang dibikin jadi taxi.
Awalnya gw nggak mau, kan takut yaaa. Tapi, ternyata setelah gw celingak celinguk cari taxi resmi, lha kok nggak ada sama sekali. Yawes, terpaksa gw naik taxi gelap itu. Pilih-pilih juga sih supirnya, yang sekiranya punya tampilan syereem, gw nggak pilih. Untungnya diantara kerumunan orang yang nawarin taxi itu ada seorang bapak-bapak tua. Akhirnya gw pilih buat naik taxinya beliau.
Pertama-tama sebelum naik, gw nanya tarifnya berapa kalau dari stasiun ke hotel Sheraton Dago. Soalnya dia nggak pake argo yaa pastinya. Ternyata tarif stasiun-Sheraton itu dia bilang Rp 50.000. Ok, nggak pake nawar gw langsung naik. Hehehe.. Alhamdulillah jalanan Bandung waktu itu lancaaaar, jadi perjalannya cuma sekitar 30 menit gw udah sampe di hotel.

Seru deh naik Argo Parahyangan. Keretanya nyaman, bersih, dan staff-staff mulai dari loket sampai staff yang di dalem kereta semuanya ramah.
Cuma kalau mau berduaan sama anak kecil, jangan lupa bawa cemilan dan mainan favoritenya. Dijamin anak kita nggak akan rewel. Hihihi..