Pekan Raya Indonesia? Rasanya belum pernah denger deh. Kalau Pekan Raya Jakarta sih siapa coba yang nggak tau, ya kan? Ternyata Pekan Raya Indonesia (PRI) ini memang baru diadain pertama kalinya di tahun 2016. Dan katanya PRI ini lebih 'mewah' dibanding PRJ karena konsep indoornya. Tapi sebetulnya yang bikin aku dan Papap semangat buat datang ke sini adalah niat buat jajan cemil-cemil. Hihihi... Jadilah hari Minggu kemarin ini aku, Papap, dan Naya berangkat ke Indonesia Convention Exhibition alias ICE yang ada di BSD. Biarpun hujan nggak berhenti-berhenti sepanjang hari, tapi niat buat jajan sudah terlalu bulat. :D
Begitu sampai di ICE, pintu masuk ke parkiran mobil di area ICE itu ternyata sudah ditutup karena full, pemirsah! Haiiiissss... Mau nggak mau kita mesti parkir di lapangan parkir dekat gedung Froggy (itu lho, gedung yang bentuknya mirip castle princess) yang lumayan agak jauh dari ICE. Apalagi hari itu hujan ya kaaaannn... Bisa dibayangin betapa setrongnya Papap ngegendong Naya yang berat badannya sudah hampir 20Kg itu sambil jalan kaki pleus kudu payungan karena hujan. Dan besokannya Papap minta dibalur Ne* Rhe***** donk. Hahaha kacian Papap...
Tapi itu semua terbayar lunas kok sama keseruan kita bertiga di PRI ini. Walaupun nggak sempet menyambangi semua area (luas banget bok! Pegel cyiiin), tapi kita bertiga sudah sangat puassss.
Event PRI ini kalau menurut aku, sukses diadain dengan sangat teratur dan rapi. Dari mulai stand-standnya, penempatan panggung musiknya, dan yang paling bikin aku takjub adalah kebersihan toiletnya. Awalnya aku ragu-ragu buat bawa Naya pee di toilet yang ada di ICE ini. Kenapa? Karena saat itu PRI ramai banget sama pengunjung. Makin malam justru makin ramai deh kayaknya, so pasti udah kebayangkan bakalan gimana keadaan toiletnya. Teeerrrrnyata.....Beerrrrsssiiih! Waaaww banget deh pokoknya. Salute! Ya gimana nggak, biasanya kan kalau di tempat padat pengunjung kayak PRI ini, kebersihan toiletnya agak-agak minim ya. Tapi ini bersih banget. Ih kece badai cetar membahana deh. Prok prok prok! Dan bahkan di PRI ini juga disediakan nursery room lho. Jadi, buat para mommies nggak perlu khawatir untuk bawa babynya ke sini. Karena kemarin waktu aku ke PRI ini, lumayan banyak juga stroller berseliweran.
Kalau dibanding dengan PRJ, menurut aku event PRI ini lebih kids friendly deh. Mungkin karena tempatnya yang indoor ini kali ya. Dan penempatan ruangnya juga sih yang enakeun pisan. Cukup nyaman untuk mommies yang bawa stroller. Walaupun padat sama pengunjung, tapi tetap bisa dorong stroller atau gandeng anak kita dengan nyaman kok. ;D
Harga tiket masuk PRI ini di hari Senin-Kamis adalah Rp 25.000 dan Jumat-Minggu Rp 35.000, pembayarannya bisa dengan uang tunai atau dengan kartu debit.
Barang-barang yang dijual di sini cukup variatif kok, nggak kalah sama PRJ. Snack 10ribuan ala pekan raya ada juga kok di sini. Hahaha... Untuk harga barang-barangnya juga variatif. Serba diskon pastinya, walaupun ternyata tetap lebih murah harga di online shop (ih anaknya online shopper banget sih sist 😜). Cuma, kalau belanja di pekan raya atau bazar-bazar begini kan rasanya jadi murah semua ya nggak siih. Begitu sampe di rumah dan "magic bazarnya" udah hilang, baru deh sadar kalau itu barang sebetulnya harganya nggak murce-murce amat alias harga normal kakaaak. Hahahaha *miris*.
Di PRI ini, ada salah satu tenant yang jual macam-macam barang fashion dan mereka mengklaim bajua yang mereka jual mulai dari harga Rp 10.000! Dan nggak perlu ditanya lagi, stand mereka zuper duper penuh! Begitu masuk ke stand mereka yang penuh sama bak-bak isi baju, sepatu, sampai tas, dijamin susah cari jalan keluar karena saking penuhnya. Wuiiih zadiiiizzzz....
Selain aneka bazar segala rupa, di sini juga ada wahana permainan. Wahana yang jadi andalan di PRI tahun ini ada Snow Station dan Conjuring House. Dan kedua wahan ini nggak sempat aku sambangi karena udah pegel cyiiiinnn. Tapi kalau pun nggak pegel, kayaknya aku nggak bakal masuk ke wahana Conjuring House deh. Kasian Naya nanti ketakutan (padahal emaknya yang penakut. Hahaha).
Mudah-mudahan event Pekan Raya Indonesia ini bisa diadain lagi yaa di tahun-tahun berikutnya. Karena definitely worth to come. Yeeaay! :)
Monday, October 31, 2016
Wednesday, October 12, 2016
Mudahnya Mengurus Visa Waiver Jepang
Pengurusan visa itu kan memang agak-agak repot ya. Dari mulai mesti siap itinerary yang "masuk akal", bukti booking hotel (padahal kalau liburan lebih murah nginep di airbnb ya kan? :D), bukti bookingan tiket pesawat, buku tabungan dengan minimum nominal yang sudah "ditentukan", dan dokumen-dokumen lainnya yang mesti kudu wajib dilampirkan waktu kita urus visa. Nah, kalau urus visa waiver ini lebih simple. Cukup bawa e-passport kita dan isi form registrasi untuk visa waiver Jepang yang bisa kita download di sini dan lalu antri deh di kantor Kedubes Jepang.
Kantor Kedubes Jepang yang ada di Jakarta beralamat di Jalan MH. Thamrin No. 24, persis di sampingnya Plaza Indonesia / EX Plaza. Jadi untuk yang bawa mobil, silahkan parkir di Plaza Indonesia, lalu jalan kaki ke Kedubes Jepang.
Begitu sampai di kantor Kedubes Jepang, tas atau barang bawaan kita akan dicek oleh security, kalau sudah clear, baru kita bisa masuk dan tukarkan KTP kita dengan kartu tanda masuk di loket depan, persis sebelah kanan setelah pintu masuk.
Kalau sudah dapat kartu tanda masuknya, kita akan melewati security lagi untuk kembali dicek tas dan barang bawaan kita. Setelah itu, baru deh kita masuk ke kantor dimana di situ berjajar 4 loket yang di bagi 2, yaitu A dan B. Untuk pengurusan visa ataupun visa waiver, akan dilayani oleh loket A. Jadi waktu kita ambil nomor antrian, ambilah di mesin A.
Di sini berasa banget suasana Jepangnya (yaiyalaaaaah namanya juga kantor Kedubes Jepang -_-). Dan harus dingat banget, di sini nggak akan ada suara-suara manggil no antrian, seperti misalnya: "No antrian enam-puluh-empat silahkan menuju loket 1". Duh jangan harap ada yaaa. No antrian yang sudah tiba gilirannya hanya akan muncul di layar yang ada di atas loket sambil diiringi bunyi bel yang "tinung tinung". Nah lho kayak apaan tuh bel tinung-tinung -___-".
Jadi kita harus banget ingat no antrian kita berapa dan no antrian berapa yang sedang diproses di loket, supaya nggak terlewat. Karena kalau terlewat, walaupun itu cuma terlewat satu nomor, mereka nggak akan mau melayani. Mau nggak mau harus ambil no antrian lagi. Haiiyaaaahhhh....
Jadi kita harus banget ingat no antrian kita berapa dan no antrian berapa yang sedang diproses di loket, supaya nggak terlewat. Karena kalau terlewat, walaupun itu cuma terlewat satu nomor, mereka nggak akan mau melayani. Mau nggak mau harus ambil no antrian lagi. Haiiyaaaahhhh....
Pengalaman aku kemarin, di sebelah aku duduk ibu muda yang cantik dan kece berat dandanannya. Dan ibu ini sibuk banget dengan handphonenya, dari mulai selfie, foto-foto ruangan, pokoknya sama sekali nggak lepas dari layar handphonenya. Ealaaah tau-tau dia berdiri dengan kaget dan terburu-buru lari ke loket 2. Ternyata nomor antriannya sudah terlewat 1 nomor. Setelah sedikit memaksa ke petugas, akhirnya ibu ini dengan lunglainya jalan ke mesin tiket untuk ambil nomor antrian baru. Duh kesian, sabar yaa bu.
Oya, di dalam kantor Kedubes Jepang tidak diperkenankan nelpon di dalam ruangan, walupun kita ngomongnya bisik-bisik sekalipun, tetap akan disamperin petugas untuk dipersilahkan nelpon di luar. Daripada waktu kita lagi nelpon terus nomor antrian kita terlewat, mendingan nggak usah angkat telpon sama sekali deh ya. Kalau main handphone masih boleh asal silent.
Pengurusan visa waiver ini mudah banget. Nggak sampai 5 menit di loket (antrinya sih yang agak lama), lalu besoknya e-passport kita sudah bisa diambil dan sudah dengan sticker visa waiver yang tertempel di dalamnya. Setelah itu kalau mau langsung ke Jepang pun sudah bisa. :D
Visa waiver ini berlaku selama 3 tahun atau sesuai masa berlaku passport kita. Kalau ternyata masa berlaku passport kita 2 tahun lagi, maka visa waiver ini pun masa berlakunya 2 tahun lagi. Dan dengan visa waiver ini kita boleh stay di Jepang maksimal selama 15 hari.
Asik ya sekarang kita nggak perlu repot lagi urus visa kalau mau ke Jepang. Jadi buat yang kebetulan lagi mau bikin passport atau mau perpanjang passport, mending sekalian bikin e-passport supaya kalau ternyata ada kesempatan liburan ke Jepang, tinggal urus visa waiver aja deh. :D
Subscribe to:
Posts (Atom)