Biasanya, planning liburan aku dan suami itu udah dari jauh-jauh hari. Maklum yee biar dapet tiket pesawatnya murce. :D Kayak yang liburan ke Jepang bulan Februari ini. Tiket pesawat udah dibeli dari kurang lebih 6 bulan sebelum keberangkatan. Daaaan sebelum akhirnya memutuskan untuk beli tiket pesawat, per-hunting-an tentang liburan ke Jepang udah dari setahun sebelumnya. Hahahahaha.... Secara liburan ke Jepang ini udah masuk ke bucket list aku dari kapan tahun ya pemirsah. Ihihihi...
Nah, selama kurun waktu 6 bulan ini (duh bahasanya), aku dan suami memulai segala persiapan liburan Jepang ini. Dari mulai penginapan, daftar tempat yang mau dikumjungi, itinerary, segala tiket-tiket tempat wisata dan tiket kereta, sampai urusan perbajuan dan keperluan pribadi.
Kenapa ada urusan perbajuan segala? Karena liburan kali ini adalah winter holiday pertama kita, pemirsah. Jadi, aku sama Naya blassss sama sekali belum punya perlengkapan untuk winter. Kalau suami alhamdulillah pernah mengunjungi Amriki sono waktu lagi spring. Jadi kalau coat dan long john mah udah punya. Lumayan menghemat budget belanja baju winter. Yeay...
Awalnya aku sempet mau beli coat buat aku dan Naya di online shop atau Mangga Dua atau Ambasador aja deh. Karena setelah baca-baca blog-blog orang mengenai tempat beli winter stuff, rata-rata pada rekomendasinya di Mangga Dua atau Ambas ini. Selain karena lebih murah, mereka juga lengkap banget. Dari mulai ujung kepala sampai ujung kaki, semua tersedia di toko winter di Mangga Dua atau Ambas ini.
Tapi, alhamdulillah rejeki, jadwal liburan musim dingin kali ini pas banget sama adanya great sale akhir tahun di mal-mal. Waseeeekkkk...
Aku sempet hunting winter stuff di Ambas. Dan akhirnya beli:
- Coat buat aku seharga Rp 975.000 (menurut aku ini lumayan mahil) : Maap yaa nama tokonya lupa
- Glove touch screen Rp 175.000/pasang : Toko Momo
- Winter socks Rp 105.000 : Toko Momo
- Scarf + Kupluk Naya Rp 155.000 : Toko Momo
Waktu ke Ambas, aku dan suami kurang excited, karena harganya (menurut aku yaaa) nggak murah-murah amat. Jadi pingin coba hunting ke Mangga Dua juga awalnya.
Dan lalu ternyata para mal kesayangan great sale, pemirsah. Akhirnya beli lebih banyak di mal aja, karena harganya lebih muraaaah dibanding di Ambas atau Mangdu, dan kualitasnya lebih bagus. Karena kalau di Ambas atau Mangdu kan rata-rata produk buatan Tiongkok sana. Sedangkan barang-barang di mal, walaupun sama-sama buatan Tiongkok, tapi udah dilabelin brand tertentu jadi rasanya lebih qualified aja gitu. Ditambah, harganya lebih miring dibanding sama yang di Mangdu atau Ambasador. Secara lagi great sale pan yaaaak. Da aku mah apa atuh, beli yang brand-brand mahal kalo lagi diskon aja. Hahahaha...
Coba nih, dilahkan diceki-ceki hasil perburuan winter stuff eike selama great sale:
- Winter coat buat aku Rp 399.900 : Stradivarius (harga awal Rp 499.900)
- Earmuff suami Rp 259.000 : Sherwood Winter beli di Metro PIM 1 (harga awal Rp 659.000) Earmuff ini bagus banget kalau menurut aku. Awalnya suami nggak mau dibeliin earmuff karena liat model earmuff di tempat lain kok ya imut-imut amat yak. Dan earmuff Sherwood ini modelnya laki banget, bukan yang berbulu tebal kayak yang banyak dijual itu lho pemirsah.
- Winter coat Naya Rp 369.900 : Zara Kids (harga awal Rp 999.000) Aku suka banget sama coatnya Zara ini. Selain karena murah (hahahaha), modelnya keren dan kualitasnya bagus. Ya secara Zara yaaa.
Sebetulnya ada beberapa barang lain yang aku beli mal dengan harga normal, kayak: long john Naya (Uniqlo), coat Naya yang satu lagi (Uniqlo), boots Naya, socks winter Naya (Uniqlo). Kalau urusan winter stuff, Uniqlo ini oke banget sih emang. Long johnnya tipiiissss. Awalnya sempet mikir, ini tipis begini apa bisa nahan dingin ya? Tapi banyak banget yang rekomendasiin, karena biarpun tipis, tapi tetap bisa nahan dingin karena teknologi heattech nya itu lho.
Coat Naya yang aku beli di Uniqlo ini juga ringan banget, tapi waktu aku pakein ke Naya di rumah, dia keringetan dan ngomel kegerahan. Hahahaha...
Cuma, menurut aku (sekali lagi, menurut aku ya ini), kekurangan Uniqlo ini adalah modelnya yang kurang lucu-lucu. Hehehe... Tapi kalo heattechnya sih kayaknya emang T.O.P begete lah ya.
Tadinya, aku juga mau beli long johnnya Uniqlo ini, karena menurut salah seorang sohib (sohiiiib), untuk long john mending beli di Uniqlo. Karena high qualified, daripada beli di Mangdu gitu. Menurutnya yang di Mangdu kualitasnya kurang ok, karena tebal dan lama-lama bisa berbulu.
Tapi akhirnya aku mengurungkan niat untuk beli longjohn di Uniqlo. Kenapa? Karena sayang budget, pemirsaaaah. Ahahahahahahaha.... Kalau mau compare yaa, harga long johnnya Uniqlo sama Mangdu lumayan jauh.
Long john di Uniqlo dijual terpisah antara baju sama celananya, jadi kalau ditotal lumayan juga. Tapi rata-rata kalau di mal, long john emang akan dijual terpisah antara baju dan celananya. Salah satu contohnya di Marks & Spencer. Dulu, suami beli long john di sana, dan menurutnya nyaman banget long johnnya itu. Yaila lah yaa nyaman, harganya juga nyaman (untuk yang berbudget besar). Gyahahahahahaha....
Nah kalau di Mangdu, long john dijual perset. Jadi baju dan celananya nggak dijual terpisah. Dan harganya lebih murceee.
Ini dia beberapa barang yang aku beli di ITC Mangga Dua. Semuanya di toko Wijaya ya.
- Long john Rp 125.000/set
- Long john extra warm Rp 200.000/set
- Legging winter Rp 225.000
- Scarf wool Rp 100.000
PENGINAPAN
Untuk penginapan selama di Tokyo, aku nggak cari-cari hotel lagi. Pokoknya Airbnb ajalah. Karena kita cari yang bisa masak juga. Aku berencana untuk sarapan, nanti di apartemen aja, jadi setiap pagi aku bakal bikin sarapan dulu gicuuw. Pinginnya sih, sekalian yang bisa dibawa bekal untuk makan siang, biar budget makan bisa ditekan. Hahaha... But we'll see lah ya, Mudah-mudahan mah semua rencana berjalan dengan lancar . Aamiin...
Kembali ke urusan Airbnb. Syarat yang aku dan suami cari untuk Airbnb selama di Tokyo ini adalah lokasinya dekat stasiun yang dilalui oleh Yamanote Line. Kenapa? Karena dari yang aku dan suami baca-baca, Yamanote Line ini melewati banyak tempat wisata. Jadi kayaknya lebih nggak ribet ya kalau lokasi Airbnb nya dekat sama stasiun yang dilalui oleh Yamanote Line ini. Setelah hunting-hunting beberapa apartemen di daerah Shinjuku dan Shibuya, akhirnya pilihan aku dan suami jatuh ke sebuah apartemen di daerah Shibuya.
Kalau dari review di Airbnbnya sih bagus nih si apartemen yang kita pilih ini. Tapi berhubung aku sendiri belum ngalamin nginap di sana, jadi review menyusul yaa.
Apartemen yang kita pilih ini tersedia dapur, dan mesin cuci juga, tapi nggak ada dryer. Pinginnya sih nanti di sana nyuci baju berapa hari sekali (kalo sempat dan kalau nggak males. Wakakakak), tapi karena belum pernah nyuci baju di musim winter, belum kebayang sih gimana cara jemur kalau tanpa dryer. Jangan-jangan nati bajunya bukan kering, tapi beku. Hahahaha ndeso yak eikeee cyiiin...
Dan, di sini juga ada liftnya. Jadi kalau mau booking Airbnb, mesti diperhatiin juga tuh, ada lift apa nggaknya itu apartemen. Bisa dibayanginkan bakal kayak apa rempongnya kalau apartemennya ada di lantai lumayan atas, dan kita bawa koper segede gaban, bawa stroller, bawa anak, dan tanpa lift. Aduhaaaai amboinyaaa...
TIKET
Aku dan suami baru tau kalau ternyata pembelian tiket Disneyland atau Disney Sea via online itu nggak bisa pakai sembarang kartu kredit, Maksudnya, harus pakai kartu kredit yang diisued di Jepang. Sepertinya begitu yah. Karena suami sampai 2 kali coba beli tiket 2 Day Passnya Disney secara online, dan waktu mau payment selalu gagal. Lupa sih waktu itu keterangan yang muncul apa, pokonya kita disuruh pakai kartu kredit yang lain. Tapi, begitu pakai kartu kredit dari bank yang berbeda, ternyata tetap aja gagal, dan keterangan yang munculpun sama.
Saking penasarannya, suami coba googling tentang pembelian tiket Disney Tokyo secara online ini. Ternyata bukan cuma terjadi sama kita, pemirsa. Banyak yang ngalamin hal yang sama lho. Disney oh Disney, mengapakah engkau begitu. Waktu beli tiket online Disneyland Hongkong nggak ada masalah sama sekali padahal. Makanya sempat bingung juga nih kenapa nggak bisa, Kebayang deh antrian kalau beli tiketnya on the spot kaaan.
Untungnya suami eike kreatif dan pantang menyerah. Ehehehe... Karena kegigihannya, dipertemukanlah dengan Klook. Di Klook ini, ternyata kita bisa beli berbagai macam tiket dengan harga yang lebih murah. Uwoooowww.... Jadi aja si Papap selain beli tiket Disney, sekalian juga beli tiket Puroland, dan Legoland Discovery center. Dan sekali lagi, dengan harga yang lebih murah dari yang tertulis di web masing-masing tempat wisata ya *menangisbahagia*.
Kita juga baru tau kalau Klook ini bukan cuma untuk di Jepang aja, tapi tersedia juga untuk di negara lainnya lho. Yaaaa siapa tau nanti akika mau beli tiket Disneyland yang di negara lainnya kaaaaan. Aamiin aamiin aamiin yang paling kenceng.
PACKING
Liburan musim dingin emang seru-seru gimanaaa gitu ya. Secara di Indonesia kan belum penah ngalaimin yang namanya musim dingin. Jadi am sooo excited. :D
Tapi yang aku pusiang, duh gimana ini cara packing untuk 3 orang yang semuanya bawa winter stuff. Naya biarpun masih kecil, tapi winter coatnya tetep makan tempat di koper. Apalagi coat winter aku dan suami. Sempet kebayang bakal gimana 'maksanya' itu packing baju-baju tebel dengan tempat terbatas. Lain cerita ya kalau perginya sendirian. Itu koper besar bisa muat aneka rupa keperluan kita selama di sana. Ya tapi nggak mungkin kan mentang-mentang masing-masing orang dapet bagasi, terus bawa kopernya juga 3 biji. Duh ilaaah gimana cara dorong-dorongnya coba? Dan kita nggak ada planning sama sekali untuk naik taksi selama di Tokyo sana. Karenaaaa denger kabar kalau taksi di sana mahilnya aduhai pemirsah. Mendingan uang taksinya buat jajan-jajan kaaaan (emak-emak yang doyannya beli pritilan).
Laaaaluuuu (ala inces Syahrini), dipertemukanlan aku sama sebuah blog yang di sana ditulis kalau dia packing dengan memakai compression bag. Itu lho plastik yang divacuum jadi baju di dalamnya kempes. Waaaawww ide cemerlang banget kaaan...
Di blognya ditulis kalau compression bag ini bisa dibeli di Ace Hardware. Dan lalu meluncurlah aku ke Ace dekat rumah. Iya ada. Tapi harganya bikin aku keselek.
1 box isi 2 lembar plastik harganya (kalau nggak salah) sekitar Rp 200.000an. Itu yang ukuran medium dan belum sama pompanya. Pompanya sendiri harganya (kalau nggak salah) Rp 400.000an. Jadi untuk 2 lembar plastik dan pompa udah habis Rp 600.000an. Emang iya sih bisa dipakai berkali-kali, tapi......tapi.....tapi......
Terus jadi beli nggak? Ya nggak donk. Hahahaha...
Karena aku anaknya online shop banget (apa siiiiih), aku carilah itu si plastik vacuum di instagram. Masa iya nggak ada yang versi murahnya ya. Pasti adalah, apa coba yang nggak ada di online shop? :D
Dan betulkan, ada online shop yang jual si plastik vacuum ini dengan harga yang jauuuuuh lebih murah. Hahahaha...
1 box isi 2 plastik ukuran besar dan 4 ukuran medium, ditambah pompanya dijual dengan harga Rp 150.000 sajah pemirsaaahhhh. *tebarconfetti*
Walaupun pompanya yang versi manual, tapi it works! Seriously. Dan handy banget, jadi bisa dibawa ke Tokyo sana buat packing untuk pulang ke Jakarta.
Yang berminat, silahkan ceki-ceki instagram @easytravelholic.
Terus, bemeran ngaruh nggak sh packing dengan si compression bag ini? Ngaruh pake banget. Segala coat-coat, sweater-sweater, legging, scarf wool, dan semacamnya yang tebal-tebal itu, muat di dalam 1 koper ukuran 28inch. Dan ini aku packing untuk 3 orang lho. Awalnya mikir nggak bakal muat di dalem 1 koper. Ternyata cukup! Aheeeeyyy... Tapi aku tetep perlu koper kedua untuk underwear dan essential stuff, juga kalau-kalau pulangnya bawa belanjaan. Hihi...
PACKING
Liburan musim dingin emang seru-seru gimanaaa gitu ya. Secara di Indonesia kan belum penah ngalaimin yang namanya musim dingin. Jadi am sooo excited. :D
Tapi yang aku pusiang, duh gimana ini cara packing untuk 3 orang yang semuanya bawa winter stuff. Naya biarpun masih kecil, tapi winter coatnya tetep makan tempat di koper. Apalagi coat winter aku dan suami. Sempet kebayang bakal gimana 'maksanya' itu packing baju-baju tebel dengan tempat terbatas. Lain cerita ya kalau perginya sendirian. Itu koper besar bisa muat aneka rupa keperluan kita selama di sana. Ya tapi nggak mungkin kan mentang-mentang masing-masing orang dapet bagasi, terus bawa kopernya juga 3 biji. Duh ilaaah gimana cara dorong-dorongnya coba? Dan kita nggak ada planning sama sekali untuk naik taksi selama di Tokyo sana. Karenaaaa denger kabar kalau taksi di sana mahilnya aduhai pemirsah. Mendingan uang taksinya buat jajan-jajan kaaaan (emak-emak yang doyannya beli pritilan).
Laaaaluuuu (ala inces Syahrini), dipertemukanlan aku sama sebuah blog yang di sana ditulis kalau dia packing dengan memakai compression bag. Itu lho plastik yang divacuum jadi baju di dalamnya kempes. Waaaawww ide cemerlang banget kaaan...
Di blognya ditulis kalau compression bag ini bisa dibeli di Ace Hardware. Dan lalu meluncurlah aku ke Ace dekat rumah. Iya ada. Tapi harganya bikin aku keselek.
1 box isi 2 lembar plastik harganya (kalau nggak salah) sekitar Rp 200.000an. Itu yang ukuran medium dan belum sama pompanya. Pompanya sendiri harganya (kalau nggak salah) Rp 400.000an. Jadi untuk 2 lembar plastik dan pompa udah habis Rp 600.000an. Emang iya sih bisa dipakai berkali-kali, tapi......tapi.....tapi......
Terus jadi beli nggak? Ya nggak donk. Hahahaha...
Karena aku anaknya online shop banget (apa siiiiih), aku carilah itu si plastik vacuum di instagram. Masa iya nggak ada yang versi murahnya ya. Pasti adalah, apa coba yang nggak ada di online shop? :D
Dan betulkan, ada online shop yang jual si plastik vacuum ini dengan harga yang jauuuuuh lebih murah. Hahahaha...
1 box isi 2 plastik ukuran besar dan 4 ukuran medium, ditambah pompanya dijual dengan harga Rp 150.000 sajah pemirsaaahhhh. *tebarconfetti*
Walaupun pompanya yang versi manual, tapi it works! Seriously. Dan handy banget, jadi bisa dibawa ke Tokyo sana buat packing untuk pulang ke Jakarta.
Yang berminat, silahkan ceki-ceki instagram @easytravelholic.
Terus, bemeran ngaruh nggak sh packing dengan si compression bag ini? Ngaruh pake banget. Segala coat-coat, sweater-sweater, legging, scarf wool, dan semacamnya yang tebal-tebal itu, muat di dalam 1 koper ukuran 28inch. Dan ini aku packing untuk 3 orang lho. Awalnya mikir nggak bakal muat di dalem 1 koper. Ternyata cukup! Aheeeeyyy... Tapi aku tetep perlu koper kedua untuk underwear dan essential stuff, juga kalau-kalau pulangnya bawa belanjaan. Hihi...
Compression Bag |
Rp 150.000 sajah udah dapet ini semua :D |
Hasil packing dengan compression bag |
PORTABLE WIFI
Pasti udah pada tau kalau untuk internetan di Jepang, mendingan pakai portable wifi. Untuk portable wifi ini kita bisa sewa di Jepang langsung (biasanya akan dikirim ke hotel tempat nginap, atau diambil di airport lalu dikembalikan dengan dimasukan ke kotak pos yang ada di airport), atau bisa juga sewa dari Jakarta. Atauuu, untuk yang sewa Airbnb, biasanya mereka kasih pinjam portabel wifi selama kita nginap di apartemen mereka sebagai fasilitas dari mereka.
Seperti Airbnb yang aku sewa. Mereka kasih pinjam portable wifi untuk tamu mereka. Makanya awalnya, aku dan suami nggak kepikiran untuk sewa portable wifi lagi. Tapi setelah dipikir-pikir, kayaknya better sewa portable wifi juga deh. Karena, portable wifi yang dipinjamkan oleh Airbnbnya baru bisa kita gunain kalau kita udah check in, dan saat check out harus dikembalikan kembali di tempat yang sama.
Terus gimana donk nasib kita selama dari airport ke apartemen dan dari apartemen ke airport waktu pulangnya? Kalau-kalau nyasar dan nggak ada internet bisa-bisa kacau kaaaann. >_<
Jadi, aku dan suami memutuskan untuk sewa portable wifi dari Jakarta aja deh. Harga sewa portable wifi di Panorama lumayan mahil, tapi kalau nggak ada pilihan lain, mau nggak mau sewa di sini aja deh walaupu lumayan menguras budget.
Beruntungnya kitah, kita diselamatin sama teman aku dari pemborosan. Hahahaha... Dia rekomendasiin wi2fly untuk sewa portable wifi karena lebih murah dibanding di Panorama atau tour agent lain.
Meluncurlah aku ke instagram wi2fly ini, dan lagi-lagi aku dapet diskoooonnn! Yeaaayyyy.... Ternyata saat itu mereka lagi ada promo untuk sewa portable wifi ke Jepang dengan periode travel Januari - Maret 2017. Dari harga normal Rp 70.000/hari, setelah diskon jadi Rp 49.000/hari. Uwoooww banget kaan pemirsaahhh...
Sewa di wi2fly ini kita akan dikenakan biaya deposit sebesar Rp 500.000 yang akan direfund saat portable wifi sudah dikembalikan dengan selamat, sehat, sentosa. Asiknya lagi, mereka menyediakan kurir gratis untuk antar jemput si portable wifi ini. Area untuk antar jemput gratis ini bisa ditanyakan langsung ke mereka ya.
Cara sewa di wi2fly ini juga simple banget deh. Tinggal masuk ke web mereka, isi form sesuai data diri dan periode penyewaan, bayar, jangan lupa konfirmasi setelah melakukan pembayaran ya. Lalu kalau payment kita udah mereka terima, kita akan dikirimkan email oleh mereka mengenai status pembayaran yang udah berhasil dan masa sewa kita.
Katanya, portable wifi akan dikirim ke alamat pengiriman H-1 waktu keberangkatan dan kurir akan datang ambil lagi H+1 waktu kepulangan.
Untuk review tentang wi2fly ini, nanti yaa. Mudah-mudahan sih lancar ya pemirsah.
Kayaknya itu dulu yah sedikit cerita tentang persiapan aku dan suami dan Naya buat winter holiday ke Tokyo. Tunggu ya cerita selanjutnya. :D
Pasti udah pada tau kalau untuk internetan di Jepang, mendingan pakai portable wifi. Untuk portable wifi ini kita bisa sewa di Jepang langsung (biasanya akan dikirim ke hotel tempat nginap, atau diambil di airport lalu dikembalikan dengan dimasukan ke kotak pos yang ada di airport), atau bisa juga sewa dari Jakarta. Atauuu, untuk yang sewa Airbnb, biasanya mereka kasih pinjam portabel wifi selama kita nginap di apartemen mereka sebagai fasilitas dari mereka.
Seperti Airbnb yang aku sewa. Mereka kasih pinjam portable wifi untuk tamu mereka. Makanya awalnya, aku dan suami nggak kepikiran untuk sewa portable wifi lagi. Tapi setelah dipikir-pikir, kayaknya better sewa portable wifi juga deh. Karena, portable wifi yang dipinjamkan oleh Airbnbnya baru bisa kita gunain kalau kita udah check in, dan saat check out harus dikembalikan kembali di tempat yang sama.
Terus gimana donk nasib kita selama dari airport ke apartemen dan dari apartemen ke airport waktu pulangnya? Kalau-kalau nyasar dan nggak ada internet bisa-bisa kacau kaaaann. >_<
Jadi, aku dan suami memutuskan untuk sewa portable wifi dari Jakarta aja deh. Harga sewa portable wifi di Panorama lumayan mahil, tapi kalau nggak ada pilihan lain, mau nggak mau sewa di sini aja deh walaupu lumayan menguras budget.
Pricelist sewa portable wifi di Panorama |
Beruntungnya kitah, kita diselamatin sama teman aku dari pemborosan. Hahahaha... Dia rekomendasiin wi2fly untuk sewa portable wifi karena lebih murah dibanding di Panorama atau tour agent lain.
Meluncurlah aku ke instagram wi2fly ini, dan lagi-lagi aku dapet diskoooonnn! Yeaaayyyy.... Ternyata saat itu mereka lagi ada promo untuk sewa portable wifi ke Jepang dengan periode travel Januari - Maret 2017. Dari harga normal Rp 70.000/hari, setelah diskon jadi Rp 49.000/hari. Uwoooww banget kaan pemirsaahhh...
Promo di Wi2fly |
Sewa di wi2fly ini kita akan dikenakan biaya deposit sebesar Rp 500.000 yang akan direfund saat portable wifi sudah dikembalikan dengan selamat, sehat, sentosa. Asiknya lagi, mereka menyediakan kurir gratis untuk antar jemput si portable wifi ini. Area untuk antar jemput gratis ini bisa ditanyakan langsung ke mereka ya.
Cara sewa di wi2fly ini juga simple banget deh. Tinggal masuk ke web mereka, isi form sesuai data diri dan periode penyewaan, bayar, jangan lupa konfirmasi setelah melakukan pembayaran ya. Lalu kalau payment kita udah mereka terima, kita akan dikirimkan email oleh mereka mengenai status pembayaran yang udah berhasil dan masa sewa kita.
Katanya, portable wifi akan dikirim ke alamat pengiriman H-1 waktu keberangkatan dan kurir akan datang ambil lagi H+1 waktu kepulangan.
Untuk review tentang wi2fly ini, nanti yaa. Mudah-mudahan sih lancar ya pemirsah.
Kayaknya itu dulu yah sedikit cerita tentang persiapan aku dan suami dan Naya buat winter holiday ke Tokyo. Tunggu ya cerita selanjutnya. :D