Tapi nggak apa2 lah ya, setahun nggak basi-basi amat laaah... Inipun aku sambil inget-inget lagi nama-nama tempat yang aku kunjungin waktu di Hongkong. Huehehe...
Jadi, di postingan terakhir kan aku bilang kalau aku bakal naik AA depart dari Soetta, dan pulangnya naik Tiger Air dikarenakan itu yang paling ekonomis. Tapiiii, pada kenyataannya kita bertiga berangkat tetap naik AA dan pulangnya naik SQ. Hueee??? Ngarep (dot) com. Nggak deeeeng, pulangnya naik Jetstar. Huehehe...
Lah kenapa kok jadinya naik Jetstar? Katanya di atas budget harganya? Ternyata, buah hasil rajinnya suami mantengin web setiap airline, akhirnya dapetlah harga promo Jetstar Hkg-Ckg yang transit di Singapore.
Jadi, di postingan terakhir kan aku bilang kalau aku bakal naik AA depart dari Soetta, dan pulangnya naik Tiger Air dikarenakan itu yang paling ekonomis. Tapiiii, pada kenyataannya kita bertiga berangkat tetap naik AA dan pulangnya naik SQ. Hueee??? Ngarep (dot) com. Nggak deeeeng, pulangnya naik Jetstar. Huehehe...
Lah kenapa kok jadinya naik Jetstar? Katanya di atas budget harganya? Ternyata, buah hasil rajinnya suami mantengin web setiap airline, akhirnya dapetlah harga promo Jetstar Hkg-Ckg yang transit di Singapore.
Waktu itu harga tiket Jetsar Hkg-Ckg bertiga yang kita dapat adalah 2698.17 HKD atau sekitar Rp 4jutaan. Ini paling murah dibanding AA ataupun Tiger Air. Dan asiknya, waktu booking nggak perlu masukin nomor passport (karena waktu booking, aku belum urus passport yang baru) dan dia bukan di Terminal 3 Soetta yang notabennya terminal low cost airline, tapi di terminal 2. Jadiiii nggak usah pusing cari taxi buat pulang nanti dari Soetta ke rumah. Di terminal 3 itu entah kenapa taxi kok ya susah banget yaa?
Cabinnya Jetstar ini juga cukup nyaman kok. Seinget aku, kursinya lebih empuk dan lebih luas dibanding AA. Apa karena ini pesawat preloved kakaknya ya (Qantas)? Taaaas kali ah preloved.. Hahahaha..
Tapi emang iya lho, rasanya lebih nyaman dibanding AA. Dan ruang untuk kaki luasnya kayak hot seatnya AA.
Cabinnya Jetstar ini juga cukup nyaman kok. Seinget aku, kursinya lebih empuk dan lebih luas dibanding AA. Apa karena ini pesawat preloved kakaknya ya (Qantas)? Taaaas kali ah preloved.. Hahahaha..
Tapi emang iya lho, rasanya lebih nyaman dibanding AA. Dan ruang untuk kaki luasnya kayak hot seatnya AA.
Untuk flight pulang kita nggak pesan hot seat, karena ternyata hot seat Jetsar itu ada di dekat pintu emergency exit, jadi nggak boleh untuk penumpang yang bawa anak-anak. Kalau AA kan hot seatnya dibagi beberapa bagian yaa. Ada yang paling depan, ada juga yang di dekat emergency exit. Jadi kita yang bawa anak kecil tetap bisa pesan hot seat yang paling depan.
Ngapain ih pesen hot seat segala? Sayang tau.. Pertimbangan aku dan suami kenapa sampai kita rela bayar lebih mahal untuk hot seat adalah karena kita bawa Naya. Rasanya nggak tega deh kalau penerbangan kurang lebih 4 jam, dan nanti Naya nggak leluasa buat tidur atau main-main karena sempit, pemirsaah. Akhirnya yaaa oke lah, kita pesan hot seat untuk flight KL-HKG.
Flight berangkat menuju KL yang menggunakan AA, kita pilih jam keberangkatan di 18.30 jadi sampai KL sekitar jam 21.30 waktu KL. Dan aku takjub sama majunya Malaysia. Budget airportnya kereeeen. Beda banget deh sama waktu jamannya LCCT. Aduh kalau LCCT itu nggak banget deh. Nggak nyaman pake banget. Tapi sejak mereka meng-upgrade diri jadi KLIA2, buat yang naik AA ke KL atau transit di KL nggak perlu takut lagi, karena KLIA2 ok punya broh n sist.
Kalau kebetulan transit lama di KLIA2 dan pas ada budget lebih, coba deh bermalamnya di Tune Hotel KLIA2. Cukup nyaman dan enaknya hotel ini tuh ada di dalam wilayah bandara, jadi nggak perlu naik kendaraan menuju pusat kota KL segala. Karena kan jarak KLIA ke pusat kotanya KL itu lumayan jauh.
Waktu itu aku, suami, dan Naya transit sekitar 7jam-an di KLIA2. Sampai di KL jam 21.30 dan flight ke HKG jam 06.30 pagi. Sebetulnya bisa aja kita nginep ala backpacker di bandara. Karena kabarnya di KLIA2 ini banyak spot enak untuk bermalam, dan banyak backpacker yang bermalam di sini. Tapi lagi-lagi kita nggak sampai hati ngebayangin Naya mesti tidur di bandara semaleman. Yaaa maklum ya namanya juga orang tua kan yaa. Hehehe... Dan kebetulan, alhamdulillahnya kita lagi ada budget untuk nginep di Tune Hotel KLIA2, jadilah kita booked hotel ini untuk semalam.
Harga per-malam sudah include tax saat kita booked adalah 170MYR atau sekitar Rp 500.000an. Sangat worth it sekalilah.
Dari arrival gate, kita cukup jalan kaki kurang lebih 10 menit untuk sampai ke hotel. Jadi nanti kita bakal lewat tunnel khusus menuju hotel. Pokoknya tau-tau nanti sudah sampai di depan hotel aja deh. Hehe...
Kamar hotel Tune KLIA2 ini kabarnya yang paling luas dibanding dengan Tune hotel yang lain. Tapi karena aku belum pernah nginep di Tune Hotel lain, jadi kurang paham juga sih. Tapi lumayan luas kok emang. Nggak sempit, masih bisa leluasa gerak kok.
Tapiii, begitu buka kamar aku sempet shock. Lah kok pake fan ya? Emang nggak ada AC? Udah sempet kesel juga, masa udah bayar segitu kamarnya pake fan? Dan kok nggak ada info ya kalau kamarnya nggak pake AC? Piye toooh.... Untungnya sebelum aku yang udah ngantuk dan capek ini protes ke receptionist, suami nemuin tombol AC. Ternyata ada AC nya kok Sandraaaa. Alhamdulillah yaaah nggak jadi ngomel. Huehehe.. :P
So far, Tune Hotel KLIA2 ini sangat recommended buat yang akan transit lama di bandara KLIA2, tapi nggak mau tidur ala backpacker di bandara. :)
Oiya, kalau kamu transit di KLIA2, fyi, bandara ini luas bangeet... Jadi kalau mau boarding jangan mepet yaah. Bisa-bisa ditinggal pesawat nanti.
Oiya, kalau kamu transit di KLIA2, fyi, bandara ini luas bangeet... Jadi kalau mau boarding jangan mepet yaah. Bisa-bisa ditinggal pesawat nanti.
See you in my next post. :)
No comments:
Post a Comment