Friday, September 23, 2016

Mengurus E Paspor



Setuju donk kalau yang namanya ngurusin passport itu udah paling malesin. Belum apa-apa udah kebayang antriannya yang ampun-ampunan, belum lagi kalau mesti bayar calo segala. Duh pokoknya kalau boleh milih mah tuh passport langsung jadi tanpa harus ngelewatin ini itunya segala kan (ya iyalah yaaaa).
Sebelumnya aku pernah tulis di "Pembuatan Online Passport" kalau bikin passport sekarang nggak ribet dan nggak se-nightmare itu. Karena kalau kita daftar secara online, maka jadwal kedatangan kita ke kanim udah ditentuin jadi nggak perlu antri dari pagi buta segala. Apalagi kalau ngurusnya di kanim Jakarta Selatang yang berlokasi di Warung Buncit. Karena kanim Jaksel ini udah amat sangat rapi sistemnya jadi nggak ada tuh antrian bejubel yang nggak karuan dan juga tempatnya bersih banget. Pokoknya nyaman deh.

Oleh karena itulah aku tenang-tenang aja waktu kita bertiga berencana mau bikin e-passport. Tenaaang tinggal daftar online terus dateng deh sesuai schedule yang tertera abis itu beres deh. Eh tapi kok setelah aku baca-baca blog orang, pembuatan e-passport sekarang nggak bisa daftar secara online, melainkan mesti dateng go show. Glek! Alamaaaakkk langsung kebayang tuh antrian yang mengular dan mesti dateng dari pagi-pagi buta kalau mau dapet no antrinya.
Tapi aku nggak mungkin banget kalau mesti ngantri dari jam 4 subuh. Secara aku dan suami kan bawa Naya. Kasian kalau Naya mesti ikut ke kanim jam 4 subuh. Akhirnya yaudah pasrah aja tuh kita  berangkat dari rumah jam 5.30 dengan harapan masih bisa dapet no antrian *pasangmukamelas*.

Begitu sampe di kanim Jaksel sekitar jam 6 pagi, aku lumayan agak deg-deg serrr liat antrian yang udah cukup lunayan ini. Tapi ternyata proses antrinya sangat teratur dan cepat. Nggak sampe 15 menit antri, aku udah bisa masuk ke dalam gedung kanim dan dapet no antrian 64, 65, dan 67 untuk aku, suami, dan Naya.

Antrian di kanim Jaksel jam 06.00
KIta dibriefing pak Wagino tentang cara pengisian formulir

Sambil mengisi form-form yang harus dlengkapi dengan tinta hitam, kita akan dibriefing oleh petugas Kanim Jaksel yanag kalau nggak salah namanya adalah pak Wagino (maaf ya pak kalau namanya salah :D). Pak Wagino ini menjelaskan tentang tata cara pengisian formulir dengan benar dan juga tentang prosedur pembuatan passport dan juga e-passport. Dari penjelasan pak Wagino yang amat sangat sabar dan ramah banget inilah kita dikasih tau kalau di kanim Jaksel ini ada yang namanya layanan delivery. Jadi kita nggak perlu datang lagi ke kanim untuk ambil passport yang sudah jadi. Betul-betul cuma 1 visit! Wuooooww....
Passport akan dikirim ke alamat rumah sesuai dengan yang kita tulis di formulir melalui jasa Pos Indonesia. Jadi tulislah alamat rumah kita dengan sebenar-benarnya dan sejelas-jelasnya. Oya, passport nggak boleh dikirim ke alamat kantor ya. Karena menurut pak Wagino, khawatir hilang atau beda orang yang terimanya.

Yeay paket yang ditunggu-tunggu datang :D


Packaging passport yang dikirim ke rumah. Rapiiii!

Pembayaran pembuatan passport ini sekarang bisa dilakukan via transfer ATM. Kalau nggak salah sebelumnya-sebelumnya pembayaran ini harus dilakukan di teller bank yang ditunjuk (terakhir aku bikin passport, pembayaran harus dilakukan di teller bank BNI). Karena udah bisa transfer via ATM, jadi lebih mudah dan ringkas. Nggak perlu antri lagi ke teller bank. Biaya pembuatan epassport adalah Rp 655.000.


Waktu itu aku bayar via ATM Mandiri. Begini langkah-langkah pembayaran via ATM Mandiri:
  • Pilih menu "Pembayaran"
  • Pilih "Lain-lain"
  • Pilih "Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)"
  • Masukan kode bayar MPN G2
  • Kalau kode benar, maka muncul deh nama kita di situ dan nominal yang harus dibayar
  • Klik "Ya"
  • Beres deh :D
Passport akan sampai di rumah kita 5 - 10 hari kerja setelah kita bayar. Waktu itu passport udah mendarat dengan cantiknya di rumahku 5 hari kerja setelah pembayaran. Yeay senangnyaaaa kelar juga urusan bikin e-passport ini.

Oya, di hari waktu kita bikin e-passport di kanim Jaksel, sistem mereka lagi ada gangguan jadi lembar pembayaran nggak bisa mereka print hari itu juga, dan akan mereka kirim via whatsapp di hari berikutnya. Jadi setelah pencocokan data, foto, dan pemgambilan sidik jari selesai, kita pulang tanpa bawa lembar apapun. Sempet khawatir juga sih, beneran bakal diwhatsapp nggak ya. Secara itu banyak bener pendaftarnya. Terus kalau ternyata nggak diwhatsapp gimana, soalnya kita nggak ada bukti apa-apa kalau kita sudah masukin dokumen untuk urus passport di sana. Secara nggak dikasih lembar keterangan apapun. Mana passport kita diambil juga kan untuk diganti dengan yang baru. 
Tapiiiii, salute untuk para petugas kanim Jakarta Selatan. Besoknya lembar pembayaran betul-betul mereka capture dan diwhatsapp ke no aku dan dan suami lho. Lengkap dengan jawaban sabar mereka karena aku banyak tanya mengenai cara bayar di ATM tuh gimana langkah-langkahnya. 
Waaawawaw... 4 thumbs up untuk kanim Jakarta Selatan! Seandainya semua instansi pemerintah kayak gini pelayanannya. Nggak bakal kapok deh kalau disuruh urus-urus lagi. :D

Dokumen yang harus dilengkapi untuk pengurusan e-passport:
  1. Passport lama difoto copy bagian yang ada foto kita
  2. Kartu Keluarga
  3. KTP
  4. Akta Kelahiran / ijazah terakhir / buku nikah
Masing-masing difoto copy di kertas A4 tanpa dipotong dan nggak boleh 2 dokumen difoto copy jadi satu di satu kertas. Semua dokumen tadi dibawa juga aslinya yaa karena akan dicek oleh petugas. 
Tambahan untuk pengurusan passport anak adalah surat pernyataan dari orang tua. Bisa diketik sendiri, tulis tangan yang rapi dan jelas, atau beli formnya di tempat foto copy di kantor imigrasi. Waktu itu aku download formnya di sini lalu isi dan diprint di kertas A4.

Buat yang tinggal di Jakarta dan lagi mau urus passport, tapi udah takut ribet duluan, aku rekomen banget urus di kanim Jakarta Selatan. Karena sistemnya rapi, tempatnya bersih, nyaman, ada kids playground, ruang menyusui, petugasnya juga ramah-ramah. Silahkan dicobaaa... :D

No comments:

Post a Comment